Harga Bitcoin menghadapi kelemahan yang meningkat, berjuang di sekitar US$108.000. Sentimen pasar semakin bearish seiring metrik on-chain dan volatilitas yang menandakan kepercayaan investor memburuk, dengan risiko penurunan lebih lanjut.
Kelemahan Struktural Bitcoin yang Semakin Mendesak
Dalam beberapa waktu terakhir, Bitcoin (BTC) terus menunjukkan tanda-tanda kelemahan yang mengkhawatirkan. Setelah gagal mempertahankan momentum di atas level dukungan kunci, raja mata uang kripto ini kesulitan untuk merebut kembali posisi yang hilang, menyoroti adanya kelemahan struktural yang semakin mendalam di pasar. Ini bukan sekadar fluktuasi harga biasa, melainkan indikasi bahwa harga Bitcoin menghadapi kelemahan yang meningkat, dengan sentimen bearish yang semakin intensif. Berbagai metrik on-chain, ditambah dengan pergeseran pola volatilitas, secara kolektif melukiskan gambaran memburuknya kepercayaan investor terhadap prospek jangka pendek aset digital ini.
Perjuangan Bitcoin untuk menemukan pijakan yang kokoh setelah periode volatilitas yang lebih tinggi menggarisbawahi tantangan yang dihadapi para pembeli. Investor, baik institusional maupun ritel, tampaknya menahan diri, menciptakan lingkungan di mana tekanan jual lebih dominan. Fenomena ini, jika berlanjut, dapat mengakibatkan koreksi harga yang lebih signifikan, memperpanjang fase konsolidasi atau penurunan yang sedang kita saksikan.
Tekanan dari Model Supply Quantiles
Salah satu indikator yang paling mencolok dari peningkatan sentimen bearish adalah temuan dari model Supply Quantiles. Kerangka analisis ini dirancang untuk melacak level biaya dasar di berbagai kuantil pasokan Bitcoin, khususnya ambang batas 0,95, 0,85, dan 0,75. Setiap kuantil mewakili bagian dari pasokan yang saat ini ditahan dalam kondisi kerugian.
Saat ini, Bitcoin diperdagangkan di bawah biaya dasar dari para holder jangka pendek, yang berada di sekitar US$113.100. Ini menunjukkan bahwa pembeli yang baru-baru ini memasuki pasar sedang menghadapi tekanan kerugian di tengah kondisi pasar yang tidak menguntungkan. Kegagalan untuk menembus dan bertahan di atas level ini adalah sinyal peringatan pertama.
Namun, yang lebih mengkhawatirkan adalah fakta bahwa BTC tetap berada di bawah kuantil 0,85, yang ditetapkan di US$108.600. Secara historis, kehilangan level ini telah menjadi sinyal kuat kelemahan struktural yang dapat memicu koreksi pasar yang lebih luas. Jika pola ini terus bertahan, kita bisa melihat Bitcoin menguji kembali kuantil 0,75, yang berada di sekitar US$97.500. Keselarasan indikator ini menunjukkan bahwa para penjual kemungkinan akan terus mendominasi pasar dalam jangka pendek, karena ketahanan dan minat beli di pasar kripto tampaknya terus memudar.
Dampak dari tekanan jual yang berkelanjutan ini bisa sangat signifikan. Jika level-level dukungan kunci ini gagal dipertahankan, harga Bitcoin dapat mengalami penurunan drastis, mempercepat kerugian bagi banyak investor dan menguji batas kesabaran pasar secara keseluruhan.
Volatilitas Pasar Mengindikasikan Pergeseran Signifikan
Perjuangan Bitcoin tidak hanya terlihat dari analisis on-chain terkait pasokan, tetapi juga dari pergeseran kondisi volatilitas makro. Momentum pasar secara keseluruhan menunjukkan retakan yang jelas, menandakan perubahan lanskap yang dapat mempengaruhi harga Bitcoin secara signifikan.
Volatility Risk Premium Berbalik Negatif
Salah satu indikator penting dalam hal ini adalah 1-Month Volatility Risk Premium. Metrik ini mengukur perbedaan antara volatilitas tersirat (yang diharapkan oleh pasar) dan volatilitas realisasi (yang benar-benar terjadi). Untuk pertama kalinya dalam empat bulan terakhir, Volatility Risk Premium ini telah berbalik negatif.
Perubahan ini bukan hal sepele. Ini menandakan berakhirnya fase stabil dengan volatilitas rendah yang telah mendominasi pasar Bitcoin selama beberapa waktu. Selama periode volatilitas rendah ini, strategi pendapatan pasif, terutama bagi penjual opsi (yang mengambil posisi short-gamma), cenderung menguntungkan. Namun, ketika Volatility Risk Premium berubah negatif, ini menunjukkan bahwa pasar kini mengharapkan volatilitas yang lebih tinggi daripada yang telah direalisasikan di masa lalu.
Seiring dengan kembalinya volatilitas, posisi short-gamma akan menghadapi tekanan yang meningkat. Posisi short-gamma pada dasarnya adalah taruhan bahwa harga tidak akan bergerak terlalu jauh dari titik tertentu; ketika volatilitas meningkat, taruhan ini menjadi lebih berisiko dan bisa memicu likuidasi atau penyesuaian posisi yang cepat. Transisi dari kepuasan (karena volatilitas rendah) menjadi reaktivitas (menghadapi volatilitas tinggi) ini mengindikasikan bahwa ayunan harga yang lebih besar mungkin akan segera terjadi. Ayunan-ayunan ini berpotensi memperkuat perjuangan Bitcoin yang sedang berlangsung untuk mendapatkan kembali stabilitas di atas level teknis kunci, menjadikannya lebih sulit untuk melihat pemulihan yang berkelanjutan dalam waktu dekat.
Pergeseran ini sangat krusial karena volatilitas adalah pedang bermata dua di pasar kripto. Meskipun volatilitas yang tinggi bisa berarti potensi keuntungan besar, ia juga membawa risiko kerugian yang setara. Bagi Bitcoin, yang sudah menunjukkan kelemahan struktural, peningkatan volatilitas ini bisa menjadi pemicu untuk penurunan yang lebih tajam jika sentimen pasar tetap negatif.
Perjuangan Bitcoin di Sekitar Level Kunci US$108.000
Pada saat penulisan ini, harga Bitcoin terus berjuang di sekitar US$108.000. Meskipun bertahan sedikit di atas level dukungan ini, kegagalan berulang kali untuk pulih melampaui ambang batas ini secara jelas menyoroti sentimen pasar yang rapuh dan keraguan yang terus-menerus di antara para peserta, baik institusional maupun ritel. Pasar kripto sangat sensitif terhadap sentimen, dan saat ini, sentimen tersebut cenderung ke arah yang hati-hati. Selain itu, kurangnya aktivitas pembelian yang kuat menunjukkan bahwa kepercayaan pada rebound jangka pendek masih sangat terbatas. Ini adalah indikasi bahwa whale dan investor besar lainnya belum siap untuk mengambil risiko signifikan.
Skenario Penurunan Harga Bitcoin
Jika momentum bearish yang sedang kita saksikan ini terus berlanjut dan pasar gagal menunjukkan tanda-tanda pembalikan, harga Bitcoin bisa saja turun lebih jauh. Penurunan di bawah US$108.000 akan menjadi sinyal yang sangat mengkhawatirkan, membuka jalan bagi pengujian level dukungan berikutnya di sekitar US$105.585 atau bahkan US$105.000. Penurunan seperti itu tidak hanya akan memperdalam kerugian bagi banyak investor yang membeli di level lebih tinggi, tetapi juga akan mengonfirmasi risiko penurunan jangka pendek, sehingga memperkuat fase korektif yang sedang terjadi.
Dalam skenario ini, tekanan jual kemungkinan akan meningkat, dan kita mungkin akan melihat peningkatan likuidasi dari posisi long. Hal ini dapat memicu efek domino yang mempercepat penurunan harga dan menguji level dukungan psikologis yang lebih rendah, seperti yang diprediksi oleh model Supply Quantiles sebelumnya di sekitar US$97.500.
Harapan Pemulihan Harga Bitcoin
Namun, tidak semua prospeknya suram. Masih ada harapan bagi Bitcoin untuk membalikkan keadaan. Jika Bitcoin berhasil mempertahankan dukungan di level US$108.000 dan menunjukkan tanda-tanda bounce yang meyakinkan, sebuah reli pemulihan menuju US$110.000 bisa saja terjadi. Ini akan menjadi langkah pertama yang krusial untuk membangun kembali kepercayaan pasar.
Pergerakan harga yang berkelanjutan di atas resistensi US$110.000 akan membuka jalan bagi kenaikan lebih lanjut menuju US$112.500. Jika level ini berhasil ditembus dan dipertahankan, itu berpotensi membatalkan pandangan bearish saat ini dan memberikan sinyal positif bagi para investor. Sebuah pemulihan yang kuat di atas level-level ini akan menunjukkan bahwa pembeli telah kembali ke pasar dan siap untuk mendorong harga lebih tinggi, meskipun untuk sementara waktu. Namun, untuk mencapai ini, pasar memerlukan katalis yang kuat atau perubahan signifikan dalam sentimen makro ekonomi.
FAQ
- 
Q1: Mengapa harga Bitcoin menghadapi kelemahan yang meningkat? Harga Bitcoin menghadapi kelemahan yang meningkat karena berbagai faktor, termasuk kegagalan mempertahankan dukungan kunci, sentimen bearish yang intensif, indikator on-chain seperti Supply Quantiles yang menunjukkan posisi di bawah biaya dasar holder, dan perubahan Volatility Risk Premium yang menjadi negatif. 
- 
Q2: Apa arti penting level US$108.000 bagi harga Bitcoin? Level US$108.000 berfungsi sebagai dukungan kunci saat ini. Kegagalan berulang untuk bertahan di atasnya atau menembusnya kembali menunjukkan sentimen pasar yang rapuh. Kehilangan level ini dapat memicu penurunan lebih lanjut, sementara keberhasilannya dipertahankan bisa menjadi dasar untuk pemulihan. 
- 
Q3: Bagaimana perubahan Volatility Risk Premium mempengaruhi harga Bitcoin? Ketika Volatility Risk Premium berbalik negatif, ini menandakan akhir dari fase volatilitas rendah dan potensi kembalinya ayunan harga yang lebih besar. Hal ini menekan posisi short-gamma dan dapat memperkuat perjuangan Bitcoin untuk mendapatkan stabilitas, karena pasar menjadi lebih reaktif terhadap pergerakan harga. 
Kesimpulan
Secara keseluruhan, harga Bitcoin saat ini jelas menghadapi kelemahan yang meningkat, berjuang di sekitar US$108.000. Analisis teknis dan metrik on-chain secara konsisten menunjukkan sentimen bearish yang kuat dan hilangnya kepercayaan investor. Model Supply Quantiles mengisyaratkan tekanan signifikan dari para penjual, dengan risiko penurunan ke level dukungan yang lebih rendah. Sementara itu, pergeseran dalam Volatility Risk Premium menandakan bahwa pasar sedang memasuki periode volatilitas yang lebih tinggi, yang dapat memperparah kondisi jika sentimen tetap negatif. Meskipun ada potensi pemulihan jika level US$108.000 berhasil dipertahankan, jalan menuju kenaikan signifikan tampak penuh tantangan di tengah dominasi tekanan jual dan keraguan pasar yang sedang berlangsung. Investor disarankan untuk tetap waspada dan memantau perkembangan pasar dengan cermat.
